Cara Membuka Presentasi dengan LUAR BIASA

Sebagai seorang public speaker, pengajar, atau trainer, tentu ingin senantiasa menampilkan yang terbaik dalam setiap sesi pen gajarannya. Nah, sesi pengajaran yang baik harus dibuka dengan pembuka yang luar biasa. Bagaiaman cara membuka presentasi yang LUAR BIASA?

Opening Public Speaking: Go FirstIng Ngarso Sang Tuladha: Di depan menjadi Tauladan

Hal pertama yang harus dilakukan sebagai seorang public speaker adalah Go First. Jadilah yang pertama. Jika anda ingin peserta atau siswa yang anda hadapi semangat, maka jadilah orang pertama yang paling semangat. Gerakan tubuh anda, kata-kata anda, ekspresi wajah anda, cara jalan anda, semuanya harus memperlihatkan bahwa anda sangat bergairah, antusias dan bahagia berhadapan dengan mereka.

Seperti Rasululah yang senantiasa menjadi tauladan dalam hal-hal yang baik. Alasannya jelas, karena beliau ingin orang yang ada di sekitarnya mengikuti hal baik dari beliau. Maka sekarang adalah saatnya bagi anda untuk senantiasa menjadi yang pertama, karena peserta atau siswa, semangat atau lesunya, itu tergantung tanda pertama yang anda berikan. Jadi, Go First! itulah yang pertama. Lalu berikutnya adalah….

  • Greeting

Opening Public Speaking: Memberi SalamOpening yang Memukau: Memberi salam (Tanda kita peduli pada mereka)

Jadilah pembicara yang menyenangkan dengan cara mengucap salam atau menyapa terlebih dahulu para peserta atau siswa seperti dengan menyucapkan “selamat pagi” atau “selamat malam” atau “assalamualaikum Wr.Wb”. Ucapkan juga terimakasih karena telah berkenan hadir di kelas atau di acara yang telah disepakati bersama.

Anda juga tentu diperbolehkan atau bahkan dianjurkan untuk menyapa beberapa orang yang terlihat dari wajahnya sangat antusias, menanyakan kabarnya, atau sekedar sudah sarapan atau belum, dll. Menyapa orang yang sejak awal sudah terlihat antusias sangatlah penting, hal ini bisa memperluas jangkauan semangat yang kita punya,atau meningkatkan vibes positif di dalam kelas.

Untuk tahap awal, abaikan dulu peserta yang terlihat murung atau sedih, karena bisa jadi ia masih membawa permasalahan dari rumah atau sedang ingat mantannya barang kali. Peserta yang seperti ini bisa kita sapa nanti belakangan atau dengan metode yang lainnya.

Sebagai seorang pengajar atau trainere, kita harus fokus dulu kepada peserta yang siap, antusias, semangat, sumringah. Lalu setelahnya anda bisa menyapa mereka-mereka yang kurang semangat, sedang merenung, lalu dan terlihat banyak masalah di dalam kelas. Tugas kita adalah membangkitkan semangat mereka dengan cara menularkan semangat yang sudah dibawa oleh peserta yang lainnya.

  • Passing Agreement

Buatlah sebuah kesepakatan yang sama yang harus diketahui oleh peserta. Misalnya, “baiklah para hadirin, sebagaimana undangan yang diberikan panitia kepada saya, maka insyaAllah pada siang ini, kita akan belajar tentang Great Opening Public Speaking selama 1 jam ke depan. Hal ini penting pembicara utarakan supaya peserta tidak mengawang-ngawang dan harap-harap cemas terhadap waktu karena tidak tahu kapan selesainya.

Selain menyampaikan tema dan waktu, sampaikan dan sepakati pula sebuah peraturan bahwa peserta harus bersama-sama aktif, partisipatif, bertanggung jawab, antusias selama sesi berlangsung.

  • Outline

Sebuatkan outline materi yang akan anda bawakan agar peserta memiliki gambaran, mengimajinasikan, dan mempersiapkan secara mental dan pikiran terhadap apa saja yang akan ia dapatkan dalam sesi bersama kita.

Peserta yang terbiasa berpikir terstruktur akan sangat terbantantu dengan penuturan outlinee materi yang anda sampaikan, sehingga mereka akan lebih fokus, antusias, dan mengerti tentang apa saja yang harus mereka persiapkan.

Sebaliknya dengan orang yang dominan atau tidak terstruktur, tidak peduli dengan outline yang akan anda bawakan, yang penting materi anda tidak membosankan dan mampu memberikan gebrakan-gebrakan atau informasi yang belum pernah mereka dapatkan.

  • Bukti/Fakta

Anda harus menggunakan bukti atau fakta-fakta yang sesuai dengan materi anda. Misalkan, jika anda membahas tentang “Great Opening Public Speaking”, anda bisa katakan bahwa “teknik opening ini sering dibawakan oleh Barack obama” atau anda bisa mengatakan bahwa “90% pembicara yang menggunakan teknik opening yang baik berhasil menuntaskan sesi bicaranya dengan hasil SANGAT MEMUASKAN”.

Audien atau peserta pelatihan sangat membutuhkan bukti untuk memperkuat alasan kenapa ia harus mendengarkan pemaparan anda sampai akhir. Jadi buatlah fakta atau data-data yang menarik untuk mereka, maka opening anda akan membawa anda pada sesi yang menakjubkan.

  • Ice Breaker

Tidak semua peserta siap mendengarkan pemaparan anda. Ada peserta yang masih memikirkan hutangnya. Ada peserta yang masih menggunakan handphone untuk membuka whatsapp, scoll youtube atau tiktok. Ada peserta yang bahkan tidak ingin mendengarkan suara siapapun yang sedang berbicara.

Maka tugas anda adalah membawa mereka supaya hadir 100% ke dalam sesi yang akan anda bawa. Caranya adalah dengan memberikan ice breaking yang sesuai dengan kondisi mereka. Ice breaking adalah jembatan yang dapat membuat peserta yang awalnya tidak siap menjadi siap, peserta yang awalnya tidak antusias menjadi antusias bahkan berapi-api.

Ice breaking dapat anda sesuaikan dengan ruangan, jumlah peserta, materi yang hendak dibawakan, media yang dibutuhkan, usia peserta, dll. Apakah tempatnya indoor atau outdoor. Pesertanya 100 orang, 50 orang, atau hanya 10 orang. Materinya apakah bernuansa islami, corporasi, atau umum. Media apa saja yang tersedia yang kira-kira bisa digunakan.

Itulah beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk membuka sebuah presentasi atau sesi bicara anda. Semoga dengan tips ini, anda bisa menjadi public speaker yang mamp menyihir para pendengarnya sehingga tujuan dari pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Baca Juga:

10 Pesantren Terbaik di Bandung Raya

Meningkatkan Minat Belajar Siswa

10 Cara Meningkatkan Semangat Anak untuk Mondok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *