Daftar Isi
SABTU BERSAMA SHOROF
Assalamuallaikum Wr. Wb,
Salam Sabtu pagi !!! SADANA kembali lagi di artikel Darun Nasya, dalam artikel kali ini akan membahas tentang kegiatan rutinan santri tiap sabtu pagi, yakni Sabtu Bersama Shorof, ayo langsung aja SADANA simak artikel berikut ini.
Apa itu Shorof?
Jika mendengar kata shorof tentunya bukanlah hal yang aneh dikalangan para santri. Terutama santri alat, suatu kewajiban untuk mereka belajar dan paham ilmu shorof dan nahwu, ini adalah 2 pembelajaran yang semestinya melekat untuk para santri yang bercita-cita bisa membaci kitab kuning.
Shorof sendiri adalah “Suatu ilmu yang membahas berbagai hukum (aturan) berdirinya (terbentuknya) sebuah kalimat bahasa arab, dan berbagai huruf yang berasal dari huruf ziyadah, shoheh, i’lal, dan lainnya.” (Buku Shorof pegangan santri Darun Nasya, hal :03).
Urgensi Mempelajari Ilmu Shorof
Pentingnya mempelajari ilmu shorof ini mengarah tentang hukum belajar ilmu shorof yakni.
وُجُبُ الْكِفَا ئِّي عَلَى كُلِّ اَهْلِ نَا هِيَةٍ وَالْعَيْنِيِّ عَلَى قَا رِ ئِ التَّفْسِيْرِ وَالْحَدِيْثِ وَغَيْرِ هِمَا
“Belajar ilmu shorof hukumnya fardhu kifayah untuk penduduk satu daerah, dan hukumnya wajib untuk orang yang akan membaca tafsir, membaca hadist, dan membaca yang lainnya” (Buku shorof pegangan santri Darun Nasya, hal:04).
Maknanya ilmu shorof itu penting untuk dipelajari, minimal suatu daerah memiliki 1 orang ahli shorof jika tidak maka satu daerah itu berdosa. Terutama untuk orang yang akan mendalami ilmu tafsir, hadist dan lainnya maka itu hukumya fardhu ‘ain.
Kitab-Kitab untuk Mempelajari Ilmu Shorof
Selain kitab shorof pegangan santri ada juga kitab lain yang menjelaskan tentang ilmu shorof ;
- Kailani.
- Amtsilah Tashrifiyah.
- Mulakhos.
Upaya Darun Nasya Membumikan Ilmu Shorof di Kalangan Santri
Karena pentingnya belajar ilmu shorof terutama untuk santri, maka dari itu disusunlah kurikulum tersendiri untuk pembelajran ilmu shorof. Sesuai dengan keinginan Aby Ustadz yaitu “Santri minimal sarjana dan bisa baca kitab kuning.”, untuk bisa membaca kitab kuning, karenanya Aby Ustadz membimbimbing para santri untuk menghafal kitab shorof yang dicetak sendiri oleh Darun Nasya. Juga karena Aby Ustadz menginginkan santri bisa BATAS (Baca Tulis Arab Sunda).
Awal mulanya adalah pembagian mudaris(pengajar) dan muta’alim(pelajar), yakni mudaris diambil dari para santri SMA dan muta’alim diambil dari santri SMP, dengan harapan mudaris dapat membimbing muta’alim nya saat proses menghafal. Setiap Sabtu pagi diadakan “Sabtu Bersama Shorof” yakni, pengetesan hafalan dari makro yang sudah diberikan.
Peran Aby Ustadz dalam Pelajaran Ilmu Shorof
Ilmu shorof sendiri sudah dipelajari sejak pesantren ini pertama didirikan, namun kurikulum shorof yang lebih matang baru dirilis 2 bulan yang lalu, berdasarkan keinginan Aby ustadz sendiri, agar santri Darun Nasya saat lulus memiliki hafalan shorof yang baik.
Setiap kegiatan balaghan dari Senin s/d Kamis pukul 06:00-07:00, Aby Ustadz menjelaskan tentang Ilmu shorof yang telah dibukukan menjadi buku pegangan santri, sekaligus memberikan makro untuk kegiatan pengetasan di hari Sabtu.
Hari Sabtu bisa dijuluki “Hari Bersejarah” karena, pada hari itu dilakukan pengetesan dan Aby Ustadz sendiri yang memberikan soal yang telah diundi, untuk para santri bisa dibilang hari Sabtu adalah hari yang meresahkan.
Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan adalah dibentuknya mudaris(pendamping) dan muta’alim (murid), untuk mudaris diambil dari santri SMA dan muta’alim dipilih dari santri SMP. Setelah dijelaskan oleh Aby Ustadz maka tiap santri harus menghafal dan jika mengalami kesulitan harus selalu ada komunikasi dengan mudaris.
karenanya, seakan menjadi hal wajib untuk menghafal shorof karena jika tidak maka santri harus siap dipulas saat kegiatan “Sabtu Bersama Shorof” dan diberikan bukti video dan foto pemulasan kepada orang tua mereka.
Pengalaman Santri Dalam Belajar Ilmu Shorof dan Pengetasan Sabtu bersama Shorof
Menurut beberapa santri hari Sabtu atau hari pengetesan adalah hari yang menegangkan se-Darun Nasya. Karena kebanyakan mereka malu jika gagal dan tambah malu jika harus dipulas tepung. Berikut cerita santri di Darun Nasya tentang kurikulum Shorof.
“Menurut saya belajar shorof itu butuh kesabaran, karena kita harus menghafal dan belajar mengerti, tapi rame kalau kitanya enjoy. Menghafal nya kadang susah kadang gampang yang penting istiqomahnya, insyaaAllah mengerti kadang-kadang kalau bingung suka nanya ke mudaris.” Kata Khansa kelas VIII Mar’ah.
“Kalau kata aku belajar ilmu shorof itu seru, karena susahnya itu yang menantang, pokonya kalian harus cobain buat belajar shorof karena lebih susah dibanding matematika dan kawan-kawannya.” Kata Sarah kelas XI Mar’ah.
“Ilmu shorof itu harus dimengerti harus ikhlas jangan kepaksa ngapalinnya, karena prosesnya itu yang bikin pengen nangis, cuman manfaatnya mantap. JJadi penting banget buat dipelajari, bersyukur banget bisa jadi santri Darun Nasya, belajar shorof dan teman-temannya, susah-susah bikin greget.” Kata Afri kelas XI Mar’ah.
AYO MONDOK DI DARUN NASYA
Nah… semua itu adalah salah satu kurikulum pondok yang insyaaAllah seru untuk dipelajari, tapi itu baru satu lho dari kurikulum pondok lainnya yang insyaaAllah bermanfaat, pasti awalnya cape, pusing, susah tapi di pondok kita belajar untuk saling membantu dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam pembelajaran.
Ayo untuk Sahabat Darun Nasya yang belum daftar ke Darun Nasya segera daftar nih. Semoga hati kalian tergerak untuk menuntut ilmu di pesantren dan menjadi hamba Allah yang terpilih. Karena ga semua orang lho dikasih kesempatan buat bisa ke pesantren, mencari ilmu dunia dan akhirat, dan semoga kamu salah satunya ya..
Yuk jadi santri, Yuk beranikan diri, Yuk mondok dipesantren Darun Nasya ini tempat perjuangan menuju ridho Illahi, InsyaaAllah.
Boleh share guys… 🙂
Wassalamuallaikum Wr. Wb
Penulis : Shelli Afriyanti (XI Mar’ah)