Peran Kyai

Kyai: Tauladan Utama Santri

Pondok Pesantren Rojaul Huda YPI Darun Nasya merupakan pesantren yang memenuhi persyaratan berdirinya pesantren. Diantara persyaratan tersebut adalah adanya peran kyai yang menetap untuk membimbing secara langsung santri-santrinya. Kyai Haji Taman Syahmutama adalah Sosok yang berada di balik lahirnya para ustadz yang saat ini mengajar di pesantren.

Potret ini sudah sulit ditemui di pesantren lain. Banyak pesantren yang memiliki masjid luas, asrama bagus, kurikulumnya keren, tapi peran kyai-nya hanya sebagai brand ambasador saja. Masyarakat banyak yang tergiur dengan sosok Kyai-nya karena ceramahnya bagus, padahal yang mengajar di pesantren yang kyai tersebut miliki bukan kyainya sendiri.

Peran Kyai Haji Taman Syahmutama di PP Rojaul Huda

Berbeda dengan Pesantren Rojaul Huda. Peran Kyai Haji Taman Syahmutama tidak banyak keluar dari Pesantren untuk melakukan safari dakwah apalahi berpolitik. Waktunya dihabiskan untuk 3 hal utama, yaitu mengajar santri, mengajar santri dan mengajar santri.

Hal ini tentu sangat berpengaruh kepada apa yang dicita-citakan orang tua, dimana anak yang dititipkannya ingin seperti apa yang ia lihat pada diri seorang kyai. Peran kyai sebagai mursyid sangat terasa di PP. Rojaul Huda. Setiap hari KH. Taman syahmutama memiliki jadwal khusus bersama santri, diantaranya adalah shalat tahajud, shalat subuh berjamaah, balaghan (Ngaji secara kolosal), Tandhif (bersih-bersih pondok), shalat dzuhur berjamaah, shalat ashar berjamaah, ngaji sore, shalat maghrib berjamaah, shalat isya berjamaah, dan ngaji malam.

Peran kyai yang terdepan pada proses aktivitas belajar islam di pesantren adalah kunci keberhasilan pesantren. Kiyai ialah sebuah gelar yang diberi oleh warga pada seorang yang dipandang paham pada pengetahuan agama, tidak cuma paham tapi juga memberi peran pada warga dalam sektor keagamaan. Misalnya memberi siraman rohani atau khotbah ke jemaah dan warga sekitaran. Tidak hanya itu, ada pula gelar ustadz, tetapi di lingkungan warga gelar kyai dapat disimpulkan di atas gelar ustadz.

Figur kyai juga menempel dilingkungan ponpes dan santri, karena kyai sebagai pimpinan dari lembaga pesantren dan memiliki posisi yang paling krusial di pesantren dan santri. Figure kyai tidak cuma sebagai pimpinan pesantren, tapi sekalian sebagai pendorong dalam pengajaran watak santrinya.

“pesantren berasal dari kata pe-santri-an diamana kata “santri” diartikan sebagai murid dalam bahasa Jawa. Sedangkan istilah pondok berasal dari Bahasa Arab yitu funduuq yang berarti tempat istirahat atau penginapan. Pondok pesantren terbagi menjadi dua, yaitu pesantren tradisional (salafiyyah) dan pesanten modern (khalafiyah)”- M Ali Mas’udi

Pesantren dan Kiai seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisah. Ke-2 nya merupakan dua hal yang saling memerlukan (simbiosis mutualisme). Dalam masalah ini, pesantren memerlukan kiai sebagai lambang identitas kepimpinan pesantren, sementara itu,  kiai membutuhkan pesantren sebagai tempat penegasan identitasnya sebagai pimpinan umat dan instansi pengajaran Islam.

Peran Ideal Kyai

Peran kiai dalam budaya pesantren mempunyai bermacam jenis peranan, terhitung sebagai ulama, pengajar dan pengasuh, penyambung warga, pimpinan, dan pengurus pesantren. Peranan yang demikian kompleks itu menuntut kiai untuk dapat memosisikan diri dalam bermacam keadaan yang ditempuh. Dengan begitu, diperlukan figur kiai yang memiliki kekuatan, pengabdian, dan loyalitas yang tinggi untuk dapat jalankan peranan sentra ini.

Keberagaman karakter kepimpinan kiai menunjukkan jika figur kiai tidak dapat dimengerti secara sekilas atau dilihat secara nyata. Kiai ini hari sudah mereformulasi dianya jadi figur pimpinan yang fleksibel, menawan, dan logis. Tetapi pada keadaan lainnya, kiai bisa juga rigid, keras, dan irasional.

Indikator Kesuksesan Kyai

Kesuksesan pimpinan bisa diukur dari 2 hal, yakni pengetahuan mendalam akan lembaga dan tanggung jawab. Pimpinan lembaga yang sukses ialah mereka yang mengerti dengan secara mendalam akan kerumitan lembaga, dan sanggup melakukan perannya sebagai seorang pimpinan. Salah satunya ciri-ciri kepimpinan sukses, yakni ditunjukkan dengan pimpinan yang mempunyai ketrampilan yang  piawai dalam menggerakkan sebuah organisasi.

Jika melihat pengertian tersebut, maka wajarlah jika peran kyai sangat penting di pesantren. Semoga dengan tulisan ini, banyak kyai yang tersadarkan peran utamanya adalah sebagai pendidik di pesantren, tidak banyak keluar pesantren, apalagi terlibat dalam dunia politik praktis. Wallahua’lam. Hanya Allah yang lebih mengetahui atas semua ilmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *