Teks Khutbah Jumat 30 syawal

Teks Khutbah Jumat 30 Syawal 1442 H/ 11 Juni 2021

Haji Tidak jadi digelar, Tapi Pahala Harus Terus Dikejar

Teks Khutbah Jumat 30 syawal 1442 H/ 11 Juni 2021

Teks Khutbah Jumat I

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي اَنْعَمَ عَلَيْنَا بِاَنْوَاعٍ النِّعَمِ وَلَطَائِفِ الْاِحْسَان وَفَضَّلَنَا عَلَى سَائِرِ خَلْقِهِ بِتَعْلِيْمِ الْعِلْمِ وَالْبَيَانِ وَالصَّلَاةُ عَلَي مُحَمَّدٍ الْمَبْعُوْثِ بِخَيْرِ الْمَلَلِ وَالْأَ دْيَانِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ بِدُوْرِ مَعَالِمِ الْاِيْمَانِ وَشُمُوْسِ عَوَالِمِ الْعِرْفَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ.

فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.

Pembukaan Teks Khutbah Jumat I

Jamaah Sidang Shalat Jumat Ponpes Rojaul Huda yang dirahmati Allah…

Ramadhan telah meninggalkan kita, bulan penuh ampunan, bulan penuh rahmat, bulan penuh ganjaran.

Bulan Syawal pun kini akan meninggalkan kita. Saat ini kita sudah menginjak 30 syawal 1442 H. Bulan yang biasanya orang melupakan Tuhannya, turun kualitas ibadahnya. Naudzubillah.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Imam Al Bisyr Al Hafiy,

بِئْسَ الْقَوْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْرِفُوْنَ اللهَ اِلَّا فِي رَمَضَان

Artinya: “betapa buruknya suatu kaum, yang mereka tidak mengenal lagi Allah kecuali di bulan Ramadhan saja”.

Memang begitulah kadang-kadang manusia. Rajin beribadah karena yang lain ibadah. Beribadah karena sedang trending nya selfie sedang ibadah. Saat trend berganti ke hal duniawi, maka ibadah dilupakan kembali.

Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw.

اَلإيمَانُ يَزيدُ ويَنقُصُ ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَةِ

Artinya: “Iman itu sifatnya dinamis, dapat bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan kepada Allah atau menjalankan perintahnya, dan berkurang karena melakukan kemaksiatan”

Lantas bagaiamana, saat kemarin di bulan syawal kita banyak melakukan kelalaian. Maka ingatlah bahwa Allah maha pemaaf dan Maha Pengampun. Sesuai dengan firman-Nya,

إنَّ اللهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ

Artinya: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”

(QS al-Hajj:60)

Isi Teks Khutbah Jumat I

Hadirin Sidang Jumat yang berbahagia,

Bersyukurlah karena Allah senantiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk mengurangi dosa dan menambah pahala. Selama nafas masih keluar masuk paru-paru kita. Selama jantung masih berdetak, Selama itulah kesempatan Allah ada untuk kita.

Besok kita akan memasuki bulan Dzul Qa’dah. Dimana bulan tersebut memiliki hari istimewa, seluruh manusia berkumpul di tempat paling mulia di muka bumi yaitu Mekah Al-Mukarromah untuk melaksakan Ibadah Haji.

Motivasi Ibadah Haji

Setiap kita semestinya bermimpi dan berencana, take action untuk pergi ke sana. Jika anda kaya, Mobil bisa dibeli, rumah bisa diperluas dan diperindah, pekerjaan mapan, penghasilan menjanjikan, tapi masih belum simpan nama untuk pergi haji, malu dong sama orang-orang berikut ini.

Nunu Siswanto, usia 63 tahun, nabung 11 tahun dari hasil mengayuh becak di Tasikmalaya.

Ada Sahyun beserta istri, nabung 5.000 per hari dari jualan rujak di Lombok sana.

Ju’an asal probolinggo, usianya sudah 76 tahun, buruh tani, tidak punya sawah, hanya menggarap lahan orang lain, rumahnya hampir rubuh, tapi bisa berangkat haji karena menabung juga.

Mari hadirin yang punya kesempatan lebih, untuk berniat dan bertekad untuk melakukan Haji ke baitullah.

اَلْعُمْرَةُ اِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Antara umroh satu dengan umroh lainya, akan menghapuskan dosa diantara keduanya. Tiada ganjaran bagi haji mabrur melainkan surga

Barangkali di pojok masjid ada yang berbisik, “Kan tahun ini haji dipending”. Betul, melalui Kementrian Agama, pemerintah mengumumkan bahwa Haji tahun ini ditunda karena dampak covid-19.

Namun demikian, Meskipun Haji ditunda, daftarnya jangan ditunda-tunda. Karena semakin lama mendaftar, semakin lama waktu antrian.

Hadirin yang Berbahagia,

Bagi siapapun yang pada tahun ini belum bisa melaksanakan haji, jangan patah arah, jangan berputus asa. Meskipun ibadah haji gagal digelar, tapi pahala harus terus dikejar.

Ibadah Pengganti Haji

Begitu besar nikmat Allah untuk seluruh hambanya, sesuai dengan Firmannya,

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang” (Q.S An-Nahl: 18)

Sesungguhnya Allah tidak akan membuat kita lemah untuk beribadah, kecuali telah Allah siapkan amal pengganti yang lainnya.

Barang siapa yang tidak bisa menyembelih hewan qurban di mina, maka penggantinya bisa dengan menyembelih hawa nafsunya.

Barang siapa yang tidak bisa melaksanakn thawaf di Mekah, maka penggantinya bisa dengan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt.

Barang siapa yang tidak bisa melaksanakan sa’i dari safa ke marwah, maka penggantinya bisa dengan sa’i dari keburukan menuju kebaikan, dari kesesatan menuju ketaqwaan.

Rasul Saw. bersabda,

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةً ثُمَّ جَلَسَ يَذْكُرُ اللهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةً وَعُمْرَةً  تَامَّةً تَامَّةً تَامَّةً.

Artinya: “Barang siapa yang melaksakan shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk sambil berdzikir mengingat Allah sampai matahari terbit, lalu ia melaksanakna shalat sunnah dua rakaat, maka hal itu sama dengan melaksanakan haji dan umrah secara sempurna”.

Penutup Teks Khutbah Jumat I

Hadirin yang berbagahia,

Itulah yang bisa disampaikan oleh khotib. Kesimpulannya, pertama mari seluruhnya untuk senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Kedua, mari semuanya untuk bertekad menabung untuk melaksakan haji. Ketiga, bagi yang belum melaksanakan haji, mari kita isi dengan kegiatan lain yang pahalanya serupa diantaranya adalah istiqomah melaksanakan apa yang disabdakan nabi tadi.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


Penulis Teks Khutbah Jumat:

Much. Tsulutsallaily Syahmuntaqy, S.Sos.M.Pd- Direktur Pendidikan YPI Darun Nasya Lembang


Baca Juga: Teks Khutbah Jumat tentang perdamaian

5 Komentar pada “Teks Khutbah Jumat 30 Syawal 1442 H/ 11 Juni 2021”

  1. Lebih banyak lagi menulis artikel khususnya khutbah jumat seperti ini… Banyak referensi buat yang jadi khatib dadakan

  2. Izin untuk menyampaikan teks khutbah ini di Jum’at sekarang

  3. […] Baca Juga : Teks Khutbah Jumat 30 Syawal 1442 H/ 11 Juni 2021 […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *