Pendahuluan
Pendidikan memegang peranan krusial dalam membentuk masa depan individu dan masyarakat. Namun, dalam konteks keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah, seringkali ditemukan kurangnya dukungan orang tua terhadap partisipasi anak dalam program pendidikan tambahan, seperti pesantren kilat (sanlat).
Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan daya kritis, disiplin, dan kecenderungan untuk mudah menyerah. Artikel ini akan mengkaji faktor-faktor tersebut dan dampaknya terhadap perkembangan anak, serta menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendorong partisipasi anak pada program pendidikan tambahan.
Kurangnya Daya Kritis dan Disiplin Orang Tua
Orang tua dari kalangan ekonomi menengah ke bawah seringkali menghadapi tantangan dalam memberikan dukungan optimal terhadap pendidikan anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain:
- Minimnya Akses Informasi
Keterbatasan akses informasi dapat membuat orang tua kurang memahami pentingnya program pendidikan tambahan bagi perkembangan anak. Hal ini menyebabkan mereka cenderung pasif dan menerima keadaan tanpa upaya untuk mencari tahu manfaat jangka panjang dari program tersebut. - Kurangnya Pengalaman Pendidikan
Orang tua yang tidak memiliki pengalaman dalam pendidikan tinggi atau program pengembangan diri lainnya mungkin tidak menyadari pentingnya program tambahan yang dapat membantu anak berkembang secara akademik dan karakter. - Budaya Pasrah dan Mudah Menyerah
Beberapa orang tua memiliki pola pikir yang cenderung menerima keadaan tanpa berusaha melakukan perubahan. Ketika anak menolak mengikuti program sekolah, mereka lebih memilih menyerah daripada mencari cara untuk meyakinkan anak mereka. - Ketidakmampuan Berargumen dengan Anak
Kurangnya keterampilan komunikasi yang efektif dapat membuat orang tua kesulitan dalam meyakinkan anak tentang pentingnya mengikuti program pendidikan tambahan. Mereka mungkin menghindari konflik dan membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, meskipun keputusan tersebut tidak membawa manfaat bagi masa depannya.
Dampak Sikap Orang Tua terhadap Anak
Sikap orang tua yang kurang disiplin dan mudah menyerah dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Beberapa dampak tersebut antara lain:
- Kurangnya Motivasi Belajar
Dukungan orang tua sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Kurangnya partisipasi orang tua dapat menyebabkan anak kurang termotivasi untuk belajar dan mengembangkan diri. citeturn0search13 - Rendahnya Ketahanan Mental Anak
Anak yang terbiasa mendapatkan keputusan yang mudah tanpa tantangan akan tumbuh dengan mental yang lemah dan kurang siap menghadapi rintangan di masa depan. - Kurangnya Kemampuan Menghargai Proses
Anak yang tidak dibiasakan mengikuti program pendidikan tambahan cenderung kurang memahami pentingnya usaha dan proses dalam mencapai tujuan hidup.
Solusi: Peran Aktif Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Untuk meningkatkan partisipasi anak dalam program pendidikan tambahan, orang tua perlu mengambil peran aktif dengan langkah-langkah berikut:
- Mewajibkan Anak Mengikuti Program Pendidikan
Orang tua harus memiliki ketegasan bahwa program yang dibuat oleh sekolah adalah kewajiban yang harus diikuti anak, kecuali dalam kondisi darurat seperti sakit. - Menggunakan Pendekatan Persuasif
Jika anak menolak, orang tua harus mencari cara untuk meyakinkan mereka dengan metode yang efektif, seperti memberikan motivasi, menjelaskan manfaat, atau memberikan insentif positif. - Menjadi Teladan dalam Disiplin dan Semangat Belajar
Anak-anak cenderung meniru sikap orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan sikap disiplin dan semangat belajar agar anak terdorong untuk mengikuti jejak mereka. - Meningkatkan Keterlibatan dalam Pendidikan Anak
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dapat mempengaruhi sikap anak terhadap pelajaran yang diajarkan. Semakin baik orang tua menunjukkan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan, semakin baik pula anak akan menerima dan menghargai pendidikan. - Menyediakan Dukungan Moral dan Material
Partisipasi orang tua dalam bentuk dukungan moral dan material sangat diperlukan guna mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini mencakup kesediaan orang tua dalam mendukung dan memfasilitasi anak untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri di sekolah.
Kesimpulan
Peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak sangatlah penting. Orang tua dari kalangan ekonomi menengah ke bawah perlu meningkatkan daya kritis, disiplin, dan ketegasan dalam mendukung program pendidikan yang bermanfaat bagi anak. Dengan tidak mudah menyerah dan berusaha meyakinkan anak untuk mengikuti program sekolah, mereka turut membentuk karakter anak yang lebih kuat dan siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu, sudah saatnya orang tua lebih aktif dan bertanggung jawab dalam memastikan anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Daftar Pustaka
-
Amalia, R. (2019). Pengaruh Dukungan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Diakses dari https://repositori.uin-alauddin.ac.id/8579/1/AMALIA.pdf
-
Miftakhul, S. (2020). Hubungan Keterlibatan Orang Tua dengan Prestasi Akademik Anak di Sekolah. Universitas Negeri Semarang. Diakses dari https://lib.unnes.ac.id/35196/1/UPLOAD_MIFTAKHUL.pdf
-
Nurhasanah, N., & Sobandi, A. (2016). Minat dan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 128-136.
-
Setiawan, I. (2021). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 26(3), 378-390.
-
Syahrul, I. (2022). Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama. An-Nisa: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2), 85-102. Diakses dari https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/an-Nisa/article/download/1127/632/4831